Pengertian Naskah Drama, Penulisan naskah drama, Ragam-ragam naskah drama, Unsur-unsur naskah drama Terlengkap

Pengertian Naskah Drama
  Naskah Drama adalah selembar rencana yang berisikan rancangan dan strukutr perwatakan atau lakon sandiwara dalam sebuah film atau drama yang akan di pentaskan. Naskah Tersebut berisi adegan per adegan secara terperinci untuk membantu para tokoh Pementas agar memiliki tujuan utama dan langkah-langkah tepat Yang sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat sebelumnya.

Pengertian Naskah Drama, Penulisan naskah drama, Ragam-ragam naskah drama, Unsur-unsur naskah drama Terlengkap
Gambar: Naskah Drama
  Selain sebagai bahan acuan, naskah Drama juga berfungsi sebagai bahan penyatu persepsi antara produser serta para Group film atau teater yang berada dalam proses produksi. Perbedaan penafsiran ini disatukan di dalam naskah yang padat dan ringkas.

  Elemen-elemen film lainnya biasanya tersusun rapi sebelum di mainkan di dalam naskah, seperti nama para staff, latar tempat, watak tokoh, suasana, dan sebagainya. Gagasan yang dipersatukan dalam naskah nantinya akan dimainkan oleh para tokoh dalam suatu sandiwara yang baik. Baca Juga: Mengenal instalasi listrik rumah tangga

Penulisan naskah drama
  Drama sebagai sebuah proses pementasan tentunya tidak terlepas dari naskah dan lakon, di samping unsur-unsur pendukung yang lainnya. Naskah berbeda dengan lakon. Naskah merupakan urutan cerita sebelum di pentaskan. Dengan begitu, meskipun naskah drama yang sama dipentaskan dalam waktu yang berlainan atau oleh grup drama yang berbeda, lakon yang muncul akan berbeda.Perbedaan itu lebih ditentukan oleh imajinasi sang sutradara, gaya para aktor, tata pentas, tata rias dan lain sebagainya. Lebih-lebih pada lakon dari naskah terjemahan, perbedaan akan lebih tampak mencolok.yang tidak berbeda dalam naskah dan lakon adalah tema dasar cerita.naskah drama terjemah Hamlet jika dipentaskan oleh Rendra dan putu Wijaya,pastilah akan terdapat dua lakon yang berbeda tetapi tema dasarnya akan sama.Tentunya pada awalnya dibutuhkan naskah sebagai dasar penentuan lakon.namun naskah yang baik belum tentu dimunculkan lakon yang baik pula. Bisa jadi naskah buruh kalau dipentaskan (dilakonkan) akan menjadi baik apabila dikemas dan digarap oleh sutradara baik. Naskah dikatakan baik apabila terdapat konflik, emotif,dan gambaran lagu yang mampu memberikan inspirasi baru bagi yang menerapkan naskah tersebut. Naskah drama dikerjakan oleh penulis naskah sedangkan lakon dikerjakan oleh sutradara.

  naskah atau lakon tersebut tidak lepas dari warna dan gaya yang dibangun oleh penulis atau sutradara warna dan gaya itu biasanya berbentuk komedi, trendy, trendy komedi, repertoar, dan parodi. Kemudian berdasarkan panjang pendeknya, ada drama berbentuk multi bapak, satu babak, cuplikan (fragmen). Berdasarkan jenis gerak dan musik, muncul drama pantomim, tablo, sendratari atau Opera, dan operate (operator yang pendek).semua itu tentunya berpengaruh terhadap bentuk naskah drama yang dibuat untuk itu. Baca Juga: Syarat-syarat Interaksi Sosial Dan Contohnya

Ragam-ragam naskah drama
  Dalam dunia lakon ada beberapa ragam pementasan. Dengan begitu, dalam naskah juga ada beberapa ragamnya. Ragam naskah itu antara lain bergantung pada konteks dan susunan drama tersebut dilakonkan.berikut ini adalah beberapa ragam naskah drama berdasarkan konteks pementasannya.

1. Ragam drama panggung
  Sebelum drama panggung dibuat atas dasar wujud pementasan di panggung, naskah tersebut sangat mementingkan dialog dan gerak para pelakunya. Penonton dapat secara bebas mengamati gerak yang dilakukan pemain dari berbagai sudut. Adegan tidak dapat diulang atau dipindahkan dalam waktu cepat dan singkat. Untuk itu, kekuatan alur dan sudut pandang sangat dipentingkan.

  Kemudian fokus terhadap gerak mimik sulit ditonjolkan.untuk itu dalam naskah drama panggung keterangan tentang penonjolan fokus yang perlu dilihat penonton tidak perlu dicantumkan. Begitu pula, keterangan tentang pergeseran fokus juga tidak perlu ada.dalam naskah drama panggung yang perlu muncul hanyalah dialog dan keterangan perubahan fisik pemain. Dari dialog itulah sutradara menerjemahkan lebih jauh melalui pementasan. Baca Juga: Dampak Positif Dan Negatif Tenaga Endogen Serta Upaya Penanggulangannya

2. Naskah drama radio
  Naskah drama radio lebih terpusat ke arah audio. Aspek pendengaran yang menjadi pusat garapan. Naskah drama radio bukanlah naskah yang dipentaskan diatas panggung tetapi naskah yang dilakonkan hanya cukup di studio radio.

  Para pemain dalam drama radio tidak dituntut untuk melakukan akting, Blocking, atau prinsip drama panggung yang lainnya kecuali keharusan mengekspresikan lagu melalui suara yang ditampilkan. Kemudian, lakon drama radio dapat diulang jika terjadi kekeliruan ucapan.

  Imajinasi pendengaran dalam drama radio dibangun lewat kekuatan suara yang dimunculkan. Pendengar dapat larut dalam drama radio apabila ekspresi ucapan yang ditampilkan terpadu, memberi kesan sesungguhnya, dan memberi nuansa dramatis yang mampu membangun emosi pendengar.

  Untuk itu,naskah drama radio tidak perlu keterangan lagu tetapi memerlukan keterangan 
ucapan,unsur musik dan bunyi imitasi perlu dicantumkan dalam naskah itu. Contohnya, bunyi kuda, kereta lewat, pintu yang dibuka, piring, dan seterusnya.penulis naskah harus tanggap akan efek bunyi tersebut. Baca Juga: "Akuntansi Biaya" Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli, Fungsi Dan Contohnya Akuntansi Biaya

3. Naskah drama televisi dan film
  Naskah drama televisi dan film berbeda dengan naskah drama panggung dan drama radio. Perbedaan itu didasari oleh karakter televisi dan film yang mempunyai ruang tampil yang terbatas. Setting dapat dikembangkan secara bebas berdasarkan kemauan penulis atau sutradara. Kemudian gerak dan mimik sekecil apapun dapat dipantulkan baik, dari berbagai sudut serta pengambilan gambar. Penonton tidak bebas untuk mengamati suasana. Yang sedang berlangsung karena terikat pada gambar yang ada.Penulis naskah dengan bebas pula menonjolkan efek yang sedang dibangunnya.
 
  Oleh karena kerja pementasan drama televisi dan film sangat rumit karena bergantung pada sudut pengambilan, penulisan naskah perlu menulis dengan jelas tanda-tanda pengambilan. Tanda-tanda itu ialah close up, super close up zoom in, zoom out, dissolve dan lain sebagainya.atas dasar hal itu tentunya penulis naskah juga perlu mempunyai wawasan tentang televisi dan perfilman agar naskah yang diciptakan sesuai dengan nuansa televisi dan film yang akan ditayangkan.

Unsur-unsur naskah drama
  Naskah drama mempunyai beberapa unsur pendukung. Unsur-unsur itu adalah bahasa, karakter (pelaku), konflik antara pelaku, alur dan tema. Bahasa terdiri atas pilihan kata, penyesuaian dialog, ujaran (pernyataan) pelaku, dan gambaran aksi pemain. Unsur bahasa tersebut terus nampak menarik dalam setiap naskah drama. Untuk itu, karakter, konflik, alur dan tema sangat diperlakukan dalam naskah drama. Konflik digunakan untuk mengembangkan karakter tokoh. Alur dikembangkan untuk memberikan inspirasi situasi,(setting). Sedangkan tema menandakan karakteristik ide dalam naskah.

  Jika unsur-unsur itu diperhatikan oleh penulis naskah drama, naskah yang diciptakan akan mampu membentuk pementasan drama secara menarik dan kreatif. Naskah masih berbentuk kerangka pementasan.sedangkan keutuhan laku setiap naskah akan terlihat saat dipentaskan. Dengan begitu, naskah yang mampu membantu sang sutradara, pemain dan bekerja drama yang lainnya (penata pentas, penata rias, penata musik) untuk main persentasi naskah tersebut. Baca juga: Beberapa Contoh Tajuk Rencana Pada Surat Kabar Tentang Pendidikan Terlengkap

  Tanya naskah drama yang panjang tetapi tidak memberikan nuansa kreatif bagi menginterpretasi.sebaiknya banyak pula naskah yang hanya berbentuk puisi atau lirik mampu memberikan inspirasi pementasan yang sempurna.seakan aspal naskah itu hidup dan menakjubkan setelah dikembangkan dalam bentuk lakon pementasan.naskah yang mampu memberikan inspirasi kreatif tentunya naskah yang mempunyai unsur drama yang lengkap bukan pada panjang pendeknya naskah.

  Berikutnya dalam naskah drama, dialog dan keterangan lagu (stage direction) sangat membantu pengembangan karakter, plot dan tema. Selain itu, selain itu, keduanya dapat memberikan masukan bagi penemuan lakon (pementasan) yang dilakukan oleh sutradara.

  Dialog merupakan pernyataan timbal balik atas dasar stimulus dan respon yang muncul dari para pelaku.sedangkan keterangan lagu mengacu kepada perintah yang menyuruh pelaku untuk berbuat hal-hal yang bersifat lahiriah. Dalam naskah drama, keterangan laku sering mengawali dialog menerangkan laku dalam dialog, kan dicetak dalam kurung.dialog dan keterangan laku berkaitan dan saling melengkapi.

  Nah mungkin hanya itu penjelasan tentang Pengertian Naskah Drama, Penulisan naskah drama, Ragam-ragam naskah drama, Unsur-unsur naskah drama Terlengkap Semoga artikel Dapat menambah ilmu pengetahuan anda, jika ada pertaan atau yang lain nya, anda bisa tinggalkan coretan pada kolom komentar di bawah. sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Naskah Drama, Penulisan naskah drama, Ragam-ragam naskah drama, Unsur-unsur naskah drama Terlengkap"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel