Tipe-Tipe Gunung Berapi Dan Jenis Erupsi Gunung Berapi

Tipe-Tipe Gunung Berapi

  Di dalam bumi terdapat magma yaitu massa batuan yang cair/liat, pijar, sangat panas yang berada dalam litosfer. magma keluar ke permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pipa Sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. pada waktu Magma yang menerobos ke dalam lapisan kulit bumi, ada kalanya Makna tersebut tidak sampai ke permukaan bumi, gejala ini disebut intrusi magma. akan tetapi bila magma bisa menerobos sampai ke permukaan bumi, terbentuknya gunung api, peristiwa ini disebut ekstruksi magma. Magma yang telah keluar ke permukaan bumi disebut lava.

  Keluarnya magma dari dalam bumi biasanya disertai dengan ledakan, akan tetapi ada juga yang meleleh (tidak meledak). peristiwa mengalirnya magma ke permukaan bumi disebut dengan erupsi.

  Bagian atas kerak bumi terdiri dari lapisan sial atau hasil persenyawaan dari silisium dan aluminium yang berat jenisnya antara 2,7 - 2,8. di daratan lapisan sial lebih tebal daripada di dasar lautan. di Dasar samudra terdapat pula lapisan yang berat jenisnya lebih dari 3. Lapisan ini disebut Sima yang terdiri dari persenyawaan silisium dan magnesium. pada lapisan sima inilah terdapat Waduk makna atau dapur Magma yang merupakan sumber utama dari aktivitas vulkanik.

  Pada lapisan antara Sima dan sial terdapat jalur yang terdiri dari substansi Amorf yang berada dalam keadaan panas sekali. sewaktu-waktu jikalau terjadi pelepasan tekanan maka substansi amorf tersebut menjadi cair dan mengisi tempat tertentu dalam kerak bumi sehingga terbentuklah Waduk magma atau dapur magma sebagai sumber bahan bahan untuk membentuk gunung api.


  Berdasarkan pengalaman dari pengeboran ke dalam perut bumi semakin kedalam suhu bumi semakin meningkat. pada kedalaman antara kira-kira 2 sampai 50 mil di bawah permukaan bumi temperatur lebih dari 1000 atau 1200 derajat Celcius. sama dengan temperatur lava.

Jenis-jenis erupsi gunung berapi

  Berdasarkan kekuatan letusannya erupsi gunung api dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Erupsi effusif Pada erupsi efusif tidak terdapat jatuhan Debu, hanya terdapat aliran lava yang meluncur menuruni lereng karena Lavanya cair, erupsi efusif berlangsung dengan lemah. tidak menimbulkan ledakan ledakan. Magma yang keluar mengalir menuruni lereng lereng gunung. gejala ini terjadi karena tekanan gas dari dalam bumi agak lemah, sehingga letusannya tidak menimbulkan kerusakan pada puncaknya, akan tetapi menambah ketebalan lereng sehingga jenis erosi ini digolongkan sebagai erupsi konstruktif.

2. Erupsi eksplosif erupsi eksplosif berlangsung sangat kuat dan disertai dengan ledakan ledakan yang dahsyat karena tekanan gas dari dalam bumi sangat kuat. material-material dari puncak gunung api seperti batu, kerikil, tebu dan sebagainya terlempar jauh. erupsi eksplosif tergolong erupsi yang paling merusak karena dapat menghancurkan puncak puncak gunung api. foto erupsi eksplosif tidak terdapat aliran lava bahkan material dapat banyak terlempar. setelah erupsi, kerucut gunung api tersebut akan hilang sebagian karena hancur sewaktu erupsi, contohnya pada waktu letusan gunung Krakatau di Selat Sunda.


3. Erupsi campuran kekuatan erupsi campuran tidak sekuat erupsi eksplosif, namun lebih kuat dari erupsi efusif. bahan-bahan yang dikeluarkan sewaktu terjadi erupsi selain lafal juga Debu Debu vulkanik yang akhirnya bersama-sama dengan lava yang membeku tertimbun di lereng gunung itu. jenis erupsi ini juga tergolong erupsi membangun karena lava dan debu vulkanis yang tertimbun di lereng gunung menyebabkan lereng bertambah tebal dan tinggi. pada erupsi campuran terdapat aliran lava dan jatuh debu di sekitar Puncak gunung yang menyebabkan gunung tersebut bertambah tinggi. jenis erupsi campuran akan menghasilkan Bentuk gunung api strato sebagaimana yang banyak ditemukan di Indonesia.

Berdasarkan aliran magma ke permukaan bumi erupsi dapat dibedakan atas dua macam yaitu.

1. Erupsi Sentral adalah erupsi yang terjadi karena magma menuju permukaan bumi hanya melalui suatu pipa. pipa ini terbentuk sepanjang kulit bumi secara vertikal mulai dari dapur magma sampai kawah gunung berapi akibat gesekan gas-gas dan Magma yang mendesak keluar. biasanya erupsi gunung berapi adalah erupsi Sentral.

2. Erupsi linier (satu garis) adalah erupsi yang terjadi sepanjang 1 retakan di kulit bumi. karena magma keluar Sepanjang 1 retakan maka akan terbentuk deretan gunung api yang kecil-kecil di sepanjang retakan tersebut. erupsi jenis ini tidak banyak ditemukan, gunung api di Islandia merupakan contoh dari erupsi linear.

  Bahan bahan atau material yang dikeluarkan pada waktu erupsi gunung berapi terdiri dari gas karbon dioksida atau CO2. karbon monoksida atau CO, gas belerang atau h2s, dan uap air atau H2O, zat cair terdiri dari air yang bercampur dengan belerang dan zat padat (bom, lapili, batu apung, dan debu vulkanis).

  Bom merupakan material batu sebesar kelapa, sedangkan lab ini merupakan batuan kecil sebesar biji kacang atau kerikil. batu apung merupakan batuan yang penuh dengan rongga rongga yang tadinya berisi gas pada waktu keluar dari perut bumi, sangat ringan sehingga Mudah hanyut terbawa oleh air.

  Debu vulkanis merupakan material halus yang menyebar ke udara pada waktu letusan kemudian dibawa oleh angin ke segala penjuru. debu vulkanis membuat tanah di sekitar gunung api sangat subur.

  Selain bahan tersebut ada pula gunung berapi yang mengeluarkan lahar yaitu sejenis aliran lumpur dari puncak gunung menuruni lereng. ada dua jenis laher yaitu lahar panas dan lahar dingin. lahar panas terjadi apabila di puncak gunung api terdapat danau kawah berisi lafal atau bahan cair yang panas, kemudian menguap dan mengalir menuruni lereng. lahar dingin terjadi karena endapan sekitar lereng gunung api bercampur dengan air hujan dan berubah menjadi Lumpur dan mengalir menuruni lereng.

  Gunung api yang sering menimbulkan leher ialah Gunung Kelud di Jawa Timur (mengeluarkan lahar panas dan lahar dingin). Gunung Merapi di Jawa Tengah, dan Gunung Galunggung di Jawa Barat.

Gunung api di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu.

1. gunung api yang membentang dari Sumatera Jawa Nusa Tenggara sampai ke sekitar Laut Banda
2. gunung api di pulau Halmahera serta pulau-pulau di sebelah baratnya.
3. gunung api di daerah Sulawesi Utara, Sangihe dan Mindanao di Filipina.


Belum ada Komentar untuk "Tipe-Tipe Gunung Berapi Dan Jenis Erupsi Gunung Berapi"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel